"ARMADA RACUN" Red Rock Poison


Sebuah komposisi yang unik dengan duo bass berdistorsi dan dentingan noise piano yg eksotis nan seksi bagai mambawa kita menelan racun dan tenggelam dalam alunan beat yg naik turun mendera emosi.

Banyak didefinisikan sebagai pengusung acid rock dengan experimental yg mereka sebut sebagai "Red Rock Poison", band ini bercerita tentang realita kehidupan dan sosial yang ada di negeri ini.

Terbentuk pada 26 Desember 2006 di Jogja, band ini telah memiliki pngalaman perform yg banyak (salah satunya Java Rockin'land 2009) dan sebuah e.p. di Prancis bertajuk "La Peste", membuktikan bahwa mereka sangat layak diperhitungin di kancah musik Indonesia yg kini didominasi oleh musik2 mainstream kacangan bentukan major.


Adalah Freddy Hadiyanto (vocal-bass), Fuad Danar Sucipto (rhytm bass), dan Nadya Hatta (keyboard) yang sepakat membentuk sebuah band pada akhir tahun 2006. Bosan dengan aktifitas musik mereka yang sebelumnya, mereka berhasil memformulakan sebuah ramuan yang kemudian mereka namakan Armada Racun.

Menggambarkan musik Armada Racun memang sangat rumit dan unik. Tidak ada yang tahu pasti apa aliran dan genre mereka. Beberapa mengatakan post punk. Beberapa lainnya mengatakan noise. Dan bahkan beberapa mengatakan new wave atau juga acid punk. Perlahan namun pasti nama Armada Racun pun menjadi semakin diperhitungkan. Sampai akhirnya pada tahun 2008 lalu, sebuah event berskala internasional seperti Java Rockin’ Land pun sukses mereka racuni.

Suara-suara bising dan lugas dari double bass berpadu dengan sentuhan harmonis dari keyboard yang tampak anggun, ditambah lirik-lirik sederhana yang kritis dan cerdas, menjadi kombinasi mematikan dari band yang sampai saat ini masih (dan) selalu menggunakan additional drummer ini. Pembunuh yang elegan dan eksotis. Mendengarkan music mereka sama saja merelakan diri kita untuk dibius, sama seperti adegan film di mana sang tokoh utama tiba-tiba terbangun dan menemukan tubuhnya sudah tak bernyawa. Tak salah jika mereka menyebut music mereka sebagai red rock poison. Merah Rock dan beracun!

Dengar saja salah satu single mereka yang berjudul “Amerika” yang sudah lebih dulu mewabah. Sebuah anthem pengakuan mengenai ke-Amerika-an kita. Lugas, eksotis, dan kritis. Tak heran jika lagu ini menjadi semacam anthem song buat Armada Racun. Hampir di setiap panggung mereka, lagu “Amerika” selalu dielu-elukan.

Dan kali ini, Armada Racun akan tampil dengan album perdana mereka yang bertitel “La Peste” di bawah bendera Lil’fish Records. Total ada 11 track lagu di album ini. Lagu-lagu di dalamnya berisi tentang tema-tema social dan kehidupan sehari-hari kita dibungkus dengan music dan lirik khas Armada Racun. “Mati Gaya” dipilih menjadi single di album ini. Lagu yang menggambarkan fenomena musisi-musisi paruh baya, yang selalu mati gaya ketika kehabisan suplemen.

Konsep La Peste sendiri terinsipirasi dari wabah penyakit pes di Prancis pada tahun 588 Masehi. Wabah yang disebarkan oleh tikus ini menyebar luas sampai ke dataran-dataran di Eropa dan mengakibatkan hampir 25 juta warga Eropa meninggal dunia. Bencana yang menjadi salah satu bencana terbesar sepanjang sejarah umat manusia ini menginspirasi para personel Armada Racun untuk menganalogikan music mereka sebagai tikus-tikus kecil yang siap menyebarkan wabah ke telinga anda. Sebuah album yang nampaknya memang akan mewabah.

Ketika ditanya harapannya mengenai album ini, sang vokalis, Freddy Hadiyanto menjawab, “Kami tidak berharap banyak, mengingat kami hanya tikus-tikus kecil yang muncul dari got-got dan sisa hasil pesta di kota Anda.” Sebuah sinyal bahaya dari rombongan tikus dari Jogjakarta yang siap menyebarkan wabah La Peste.

For More Info :
records.lilfish@gmail.com
http://www.myspace.com/lilfishrecs
http://www.myspace.com/armadaracun

Line Up: Nicodemus Freddy Hadiyanto
Fuad Danar Sucipto
Riyanto Rahmat

0 comments:

Posting Komentar

 

DEMO PROFILE REVIEW © 2011 Design by Best Blogger Templates | Sponsored by HD Wallpapers